Saudara-saudara, yang tua dan yang muda, yang kaya dan yang miskin, saya hadir kembali dalam panggung ini setelah sekian lama, bukan untuk mencari muka belaka namun untuk membangun aspirasi inspirasi saudara semua! Saudara-saudara, belakangan ini negara dan tanah air yang kita cintai dihadapkan dengan berbagai polemik yang merugikan kita semua terkhusus yang tertindas dan yang tidak bercela. Saudara, lihat saja kasus ketimpangan yang terjadi pada yang tidak bersalah dan bercela belakangan ini. Apakah ini yang dimaksud dengan sila ke-5? Tidak dan berjuta-juta tidak! Yang bersalah dibebaskan dan yang tidak cela dijera! Saudara-saudara, negara kita dihadapkan dengan begitu banyak ketidakadilan dalam perihal norma maupun kemanusiaan, kita tidak bisa tinggal diam saja. Apakah anda ingin ditindas oleh para demokrat rakus yang ‘tak bermoral itu? Mungkin para buruh kantor, lihat saja, engkau hanya mendapatkan gaji yang sangat sedikit, tidak cukup untuk memberi makan 1 keluarga pun! Atasanmu yang konglomerat korup itu hanya mementingkan keuntungan daripada kehidupanmu. Para buruh tani, engkau yang sudah mengangkat celurit, engkau yang sudah menanam, yang sudah membajak, berakhir diperas habis-habisan oleh negara yang hanya peduli dengan komoditas dari hasil panenmu, dan engkau pun masih berkekurangan, amit-amit bahkan masih tinggal di bawah garis kemiskinan! Para buruh pelajar, ya! Saya katakan kalian para terdidik dan penerus generasi sebagai buruh karena kalian masih memperoleh bayaran bukan uang, namun ilmu. Apakah kalian para terpelajar ingin dimanipulasi oleh sistem pendidikan negara ini yang bobrok? Lihat saja, salah satu petinggi kita menolak adanya pemerkosaan massal ‘98 dan tidak mau memasukannya dalam revisi sejarah Indonesia. Bagaimana jika hal seperti itu sudah terjadi tetapi hanya kita belum menyadarinya? Toh, bagaimana kita ingin menjadi pintar jika mereka tidak membuka jendela menuju kemajuan? Apakah kalian wahai terdidik ingin dibilang cerdik hanya dari nilai bukan dari keunikan dan keterampilan kalian? Semuanya yang terlibat, yang muda yang tua, yang miskin dan kaya, mau dari mana pun, mari kita menggugat negara ini hingga ke akar-akarnya! Bukalah suara kalian dan lawanlah para demokrat rakus ini dengan segala bidang kalian! Pecinta sastra, angkatlah pena dan kertas kalian dan lawanlah dengan membuat puisi, syair, atau literatur! Wahai para pecinta seni gambar, angkatlah alat gambar kalian dan lawanlah dengan menggambar! Para buruh tani, angkatlah celurit kalian dan lawanlah dengan membela tanah dan hakmu! Para buruh pelajar, angkatlah buku dan pena kalian dan lawanlah dengan menjadi cerdas, progresif dan rasionalis agar tidak gampang dimanipulasi oleh negara ini! Para buruh kantor, angkatlah gawai kalian dan suarakanlah kejerihan payahmu kepada publik! Saudara-saudara, mari kita membuka jalan yang selebar-lebarnya agar penerus generasi kita dapat memajukan negara ini ke arah yang lebih progresif dan sosialis tanpa menghilangkan demokrasi!
7e791f1a-7a2b-4ea4-929e-0faca4dd4df0
ditambahkan pada 7 Agustus 2025 pukul 09.39